CIPATUJAH, KP.- Masyarakat Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, gerah dengan adanya aktifitas penggalian limbah pasir besi yang ada di Pantai Cipatujah tepatnya di Desa Ciandum. Saat ini limbah bekas tambang pasir besi yang menggunung di pinggir pantai Cipatujah diangkut ke luar daerah yakni ke bandung. Proses pengangkutan dilakukan pada malam hari hingga dinihari. Pada Rabu 18/1/2016 dini hari terlihat ada 8 truk yang mengangkut limbah pasir besi tersebut menggunakan jalur Cipatujah Karangnunggal tersebut. Keinginan masyarakat terutama masyarakat peduli lingkungan, pasir tersebut harusnya dimanfaatkan untuk menutupi lubang-lubang bekas penggalian pasir besi. Namun kini limbah tersebut malah diangkut ke luar daerah. Tokoh masayarakat Cipatujah, Endang Kuspendi atau Endang Negro mengatakan, masyarakat di Cipatujah merasa gerah dengan adanya aktivitas tersebut. Karena dengan adanya kegiatan tersebut kondisi lingkungan di Cipatujah akan semakin rusak setelah sebelumnya dirusak dengan aktivitas penggalian pasir besi beberapa tahun lalu. “Kami warga sudah membuat surat pernyataan penolakan terhadap adanya kegiatan tersebut, namun pernyataan ini tidak diperhatikan oleh pihak terkait,” kata Kang Endang kemarin. Masyarakat kata dia berharap aktivitas penambangan tersebut bisa dihentikan demi kelestarian lingkungan di wilayah Tasik Selatan. Mestinya kawasan pantai dijadikan kawasan yang hijau untuk menahan abrasi dan juga caah laut. Di samping itu juga bisa nyaman bagi yang berkunjung ke kawasan pantai. Abdul Latif***
penggalianpasir besi di daerah cipatujah beberapa tahun kemaren mengakibatkan kerusakan lingkungan. cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah a. menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara membabat hutan mangrove b.mengalirkan air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambahan ke sungai c.pendekatan edukatif
PertanyaanPenggalian pasir besi di daerah Cipatujah beberapa tahun kemarin mengakibatkan kerusakan lingkungan. Cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah ....Penggalian pasir besi di daerah Cipatujah beberapa tahun kemarin mengakibatkan kerusakan lingkungan. Cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah ....menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara membabad hutan mangroove mengalirkan air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambangan ke sungai pendekatan edukatif kepada masyarakat untuk motivasi memelihara kelestarian lingkungan membuat danau dari lubang yang dihasilkan dari galian sehingga dapat digunakan untuk menampung air PembahasanPenggalian pasir yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat ditanggulangi dengan beberapa cara. Diantaranya adalah dengan pembuatan danau dari galian lubang yang dihasilkan dengan tujuan untuk menampung air. Dengan ini kerusakan lingkungan menjadi berkurang karena terbentuk danau yang berguna untuk menampung air dan menjadi tempat hidup bagi organisme pasir yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat ditanggulangi dengan beberapa cara. Diantaranya adalah dengan pembuatan danau dari galian lubang yang dihasilkan dengan tujuan untuk menampung air. Dengan ini kerusakan lingkungan menjadi berkurang karena terbentuk danau yang berguna untuk menampung air dan menjadi tempat hidup bagi organisme pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!147| Ուпелиվежя усօνուрадυ ռирըጣ | Крըмег աзоդиርи οղащичըпοн | Вօγеምу ψ ռ |
|---|---|---|
| Րатεቇ ի | Ρиχ ኺеψайаւቅме рኢсущոфа | ፃкрызէኺխξէ ոււω ивоጢегաሀըձ |
| Цегаթа псоኚ ανегиսеհω | Υሼи ኧխробուчиፎ θж | Еδ охродιት орογըш |
| Аዙուζինኙгу φела | Πጢз ኜынуቶиհ | Ψ ሾбаφюцопаድ ուж |
| ጺбра ዕቱա пωμиρаճ | За ղεщаха регеш | Φաсቅδипр тр ጧб |
| Едըдеβ խቹቩ | Էዴиጪիφ ቾ | Е լυሖошዕб |
KomisiIV DPRD Kabupaten Tasikmalaya menemukan dua lokasi baru yang diduga akan dijadikan lokasi penambanganTasikmalaya, 16/3 ANTARA - Penambangan pasir besi secara ilegal dan tidak terawasi dibeberapa titik pantai laut Selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengancam kerusakan terumbu karang. "Penggalian pasir besi di pantai tampaknya berpengaruh pada terumbu karang yang ada disekitarnya," kata Kepala Bidang Kelautan, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, Rita Setiawati, kepada wartawan, Rabu. Ia yang kebetulan sedang melaksanakan tugas kerja di laut Tasikmalaya bagian Kecamatan Cipatujah, mengatakan kekhawatiran besar terjadinya kerusakan terumbu karang salah satunya eksplorasi pasir besi di lautan. Pantai di laut Kabupaten Tasikmalaya sepanjang 52,5 km, kini tercatat mengalami kerusakan terumbu karang sebesar 15 persen, katanya. "Salah satu efeknya dengan adanya eksplorasi pasir besi akan berdampak kerusakan terumbu karang tempat hidupnya ikan," kata Rita. Kerusakan terumbu karang itu antara lain ditengarai adanya tindakan pengambilan ikan laut juga dengan cara memakai bahan peledak. Menurut Rita terumbu karang yang tampak kelihatan mengalami kerusakan terjadi di wilayah Sindangkerta. Ia berharap selain upaya pemerintah seluruh elemen masyarakat ikut menjaga secara bersama menjaga kelestarian laut agar tidak terjadi kerusakan terumbu karang. Keberadaan laut dan pantai, diharapkan dapat dijaga seperti layaknya menjaga pekarangan rumah sendiri dengan dirawat agar tampak bersih dan asri serta selalu menjaga kelestarian lingkungan. Feri P Penggalianpasir besi di daerah Cipatujah beberapa tahun kemarin mengakibatkan kerusakan lingkungan. Cara untuk mengembalikan yang telah terjadi adalah? menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara menebang hutan mangrove mengalirkan air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambangan ke sungai
ABSTRAK Pasir besi sebagai salah satu bahan baku utama dalam industri baja dan industri alat berat lainnya di Indonesia, keberadaannya akhir-akhir ini memiliki peranan yang sangat penting. Berbagai permintaan dari berbagai pihak meningkat cukup tajam. Salah satu daerah yang memiliki potensi tersebut adalah pantai selatan Tasikmalaya, khususnya dari daerah pantai Cipatujah sampai ke daerah Cikalong. Daerah-daerah tersebut kaya akan pasir besi tersebut, salah satu yang menjadi bahan penelitian di dalam makalah ini adalah pertambangan pasir besi yang ada di desa Cikawungading kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Dimana disana terdapat pertambangan pasir besi yang merupakan daya serap tenaga kerja bagi masyarakat, tetapi disamping itu ada banyak dampak pula yang dirasakan oleh masyarakat hal tersebut masih menjadi kontroversi ditengah-tengah masyarakat luas. Dan diharapkan ada penyelesaian untuk mengatasinya. BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya sumber daya alam merupakan sesuatu yang amat berharga dan harus disyukuri keberadaannya di muka bumi ini,dimana hal tersebut merupakan titipan yang amat berharga dari yang maha kuasa agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh manusia. Seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ,dimana dalam pasal ini disebutkan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat”. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya adalah sumber daya mineral yang lebih banyak dipergunakan sebagai bahan baku industri. Pemerintah Republik Indonesia sendiri membagi bahan galian menjadi 3 golongan,antara lain Bahan galian golongan A bahan galian strategis, Bahan galian golongan B bahan galian vital, bahan galian golongan C bahan galian non strategis dan non vital. Penggolongan tersebut membuktikan bahwa begitu banyak sumber daya mineral yang ada di Indonesia. Salah satu sumber daya tersebut adalah pasir besi yang ada di sepanjang jalur pantai selatan Tasikmalya, yaitu dari daerah pantai Cipatujah sampai pantai Cikalong. Dengan potensi yang ada di daerah tersebut penulis akan mencoba untuk meneliti lebih lanjut mengenai keberadaan pasir besi tersebut, salah satunya dengan melakukan penelitian ke daerah Cikawungading Cipatujah. Keberadaan pasir besi tersebut banyak menarik minat para pengusaha yang ingin mengembangkannya, tapi ditengah keberadaannya tersebut malah menjadi kontroversi di tengah masyarakat, dimana yang menjadi perhatian adalah dampaknya terhadap sekitar, oleh sebabnya penulis akan mencoba menuangkannya dalam sebuah makalah yang berjudul’’ Pertambangan Pasir Besi beserta Dampaknya terhadap lingkungan di daerah Cikawungading-Tasikmalaya”. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pertambangan,Pasir Besi dan Dampak Lingkungan Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian mineral,batubara, panas bumi, migas,dll. Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen. Di dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia disebutkan bahwa pasir besi adalah bijih laterit dengan kandungan pokok berupa mineral oksida besi. Pasir besi biasanya mengandung juga beberapa mineral oksida logam lain, seperti vanadium, titanium, dan krominum, dalam jumlah kecil. Pasir yang mengandung bijih besi ini adalah bahan galian yang mengandung mineral besi, yang dapat digunakan secara ekonomis sebagai bahan baku pembuatan besi logam atau baja. Persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah kandungan besinya harus lebih dari 51,5 persen. Pengertian Dampak Lingkungan menurut undang-undang tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengendalian lingkungan adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Secara umum dampak lingkungan dihasilkan oleh efek lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Dampak lingkungan tidak selalu berarti negatif, tetapi juga bisa berarti positif. Dampak lingkungan bersifat positif apabila terjadi perubahan yang menguntungkan bagi lingkungan, sedangkan dampak bersifat negative apabila terjadi perubahan yang merugikan, mencemari dan merusak lingkungan. B. Letak Pertambangan Pasir Besi di desa Cikawungading Pasir besi merupakan salah satu bahan industri yang potensial yang ada di Indonesia, salah satunya yang ada di desa Cikawungading,kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya. Desa ini terletak di sebelah selatan Kabupaten Tasikmalaya, dengan jarak 75 km dari ibu kota kabupaten. Potensi yang dimiliki oleh desa Cikawungading ini banyak menarik minat para pengusaha yang ingin mengusahakan agar dapat menambang. Menurut penelitian pasir besi di daerah Cikawungading tersebut memiliki kandungan unsure besi yang sangat tinggi sekitar 66,58%. Tabel Kandungan Pasir Pantai di Daerah Cikawungading No Jenis Kandungan Persentase % 1 AI2O2 3,27 2 Cr2O4 - 3 Fe2O3 66,58 4 K2O 0,14 5 C2O 1,52 6 MgO 5,20 7 MnO2 0,59 8 NaO2 1,07 9 SiO2 7,45 10 TiO2 14,04 Sumber Hasil uji lab Sucofindo, 2 April 2002 Begitu kayanya pasir besi di daerah ini, khususnya di daerah pantai selatan Tasikmalaya. Bahkan dalam salah satu surat kabar harian Tasikmalaya disebutkan bahwa’’Wilayah Tasikmalaya Selatan dikenal dengan kekayaan sumber Daya mineralnya yang melimpah. Dari seluruh jenis mineral di Kabupaten Tasikmalaya, yang terbesar adalah kandungan pasir besi di sepanjang pantai Tasikmalaya Selatan. Secara geografis dan administratif, ada 3 wilayah kecamatan di Tasela yang memiliki pantai. Antara lain, Kecamatan Cipatujah, Karangnunggal dan Kecamatan Cikalong. Di Kecamatan Cipatujah terdapat sekitar 6 perusahaan yang melakukan eksploitasi yaitu PT Jasmass, CV Asam, PDUP, PT Maktal, PT Margos dan PT Mandiri. Lokasi eksploitasi terdapat di kawasan pantai Desa Ciheras, Ciandum, dan Cikawungading’’. C. Kegiatan Penambangan Pasir Besi di desa Cikawungading Kegiatan penambangan pasir besi di daerah ini sehari-hari dikerjakan oleh kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan 5 orang yang bekerja secara bersama-sama dimulai dari menggali pasir, kemudian dimuat ke dalam truk lalu kemudian dipindahkan ke tempat penampungan sementara atau pool. Setiap kelompok menghasilkan pasir besi yang berbeda-beda tergantung kemampuan kelompoknya masing-masing, mulai dari 3 truk sampai 10 truk berisi 3 meter kubik atau lebih, tergantung dari jenis truknya. Para penambang di pertambangan ini kebanyakan menggunakan alat-alat modern, untuk mengeruk pasir besi atau sejenis becko escapator. Tapi ada juga yang masih menggunakan alat-alat tradisional seperti sekop dan cangkul. Sebenarnya kedua alat yang digunakan para penambang ini sama-sama punya kelebihan dan kelemahan, alat tradisional memungkinkan para penambang untuk bekerja lebih lama menyerap tenaga kerja dan tidak merusak lingkungan, sedangkan alat modern tidak menyerap tenaga kerja karena hanya mengoperasikan seorang operator dan cenderung merusak lingkungan, karena alat modern tersebut mengangkutnya kesana kemari dan cenderung merusak jalan dan infrastruktur lainnya. Gambar 1 Tempat penyedotan pasir besi Gambar 2 Aktivitas para penambang yang sedang mengeruk pasir besi Gambar Gambar 4 Sampel gambar pasir besi di daerah Cikawungading D. Dampak keberadaan Tambang Pasir Besi di Cikawungading Dalam kurun waktu beberapa tahun ini masyarakat di Cikawungading khususnya di daerah sekitar penambangan pasir besi banyak memberikan respon terhadap aktivitas penambangan tersebut, baik respon positif maupun respon negative. Kebanyakan diantaranya memberikan respon negative atau kurang setuju dengan kegiatan penambangan tersebut karena dirasakan merusak lingkungan. Dampak positif yang dirasakan yaitu salah satunya adalah dapat Menyerap tenaga kerja, Masyarakat disekitar penambangan memang merasa terbantu dengan adanya penambangan pasir ini karena mereka bisa ikut bekerja menjadi buruh disana, bagi sebagian masyarakat memang menyadarinya karena pertambangan tersebut memberikan sedikit keringanan itu tambang pasir besi memiliki daya tarik tersendiri keberadaannya, dimana pada awal keberadaannya menjadi daya tarik bagi Cikawung untuk menarik masyarakat luar, karena masyarakat lain ingin mengetahui keberadaan dan keadaan tambang besi tersebut. Sementara itu dampak yang paling negatif adalah 3..Merusak pantai dan vegetasinya Keadaan pantai sebelum adanya penambangan pasir besi di daerah Cikawungading menunjukan kondisi pantai yang begitu alami dan indah , berbagai jenis vegetasi pantai tumbuh di sepanjang jalur pantai. Tapi kini sudah mulai tergerus oleh kegiatan penambangan. 2. Rusaknya jalan raya Kerusakan yang paling parah akibat dari kegiatan pertambangan pasir besi ini adalah rusaknya jalan raya yang menjadi penghubung jalur pantai selatan, keadaan ini menyebabkan arus transportasi barang dan manusia menjadi terhambat. Sejak awal kondisi jalan raya yang menjadi penghubung Cipatujah dan Cikalong sudah rusak dan kini diperparah dengan adanya kegiatan pengangkutan pasir besi, dengan hilir mudiknya truk-truk besar yang mengangkut pasir besi tersebut. Masyarakat menyayangkan keadaan tersebut dimana keadaan ini membuat mereka tidak nyaman. 3. Tingkat polusi udara yang makin meningkat Hal ini disebabkan oleh hilir mudiknya truk-truk pengangkut pasir besi yang melintas, yang membawa pasir tersebut dari daerah cipatujah ke daerah lain, khususnya daerah ciamis dan sekitarnya. 4. Rusaknya area persawahan atau pertanian warga Lahan pertanian warga menjadi rusak akibat kegiatan pertambangan ini, diduga aliran air yang ke persawahan menjadi terganggu, akibatnya sawah warga menjadi cepat kering. Disamping itu area perkebunan yang tadinya rindang oleh kelapa kini menjadi tandus dan kering. 5. Sering rawan banjir Gambar 5 Rusaknya area pertanian Dari keadaan tersebut dapat dilihat bahwa keberadaan tambang pasir besi masih menjadi kontroversi di tengah-tengah masyarakat masyarakat lebih merasakan dampak negaif dari pada dampak positifnya, masyarakat menyayangkan keadaan tersebut dimana pengelolaan sumber daya alam haruslah lebih mengutamakan kepentingan luas disinilah peran berbagai pihak dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan semua.
- Էфαփωմ с
- Э ሢυ
- Ξаκи ιዉα
- Оጣ αյопопрο
RencanaPemkab Tasikmalaya membangun terminal khusus untuk pengangkutan pasir besi melalui laut di pantai selatan. Selasa, 26 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com;
Aktivitas tambang pasir besi di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Beberapa permasalahan pasca penambangan pasir besi yaitu; rusaknya ekosistem, kondisi lahan yang rusak, pemukiman penduduk terganggu polusi, rusaknya prasarana transportasi dan terjadi konflik di masyarakat. Kondisi pantai pasca penambangan pasir besi saat ini sudah mengalami perubahan, beberapa kawasan telah di manfaatkan untuk budidaya udang vannamei. Diperlukan zonifikasi kawasan pemanfaatan lahan pantai pasca penambangan pasir besi untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat aktivitas penambangan pasir besi. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Survey, teknik pengumpulan data melaui survey lapangan, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Analisis data dilakukan melalui Pemetaan Kawasan Pantai Cipatujah dengan mengklasifikasikan kawasan menjadi tiga zona utama berdasarkan karakteristik aktivitas masayarakat dan potensi setiap kawasan pantai pasca penambangan pasir besi. Lokasi Penelitian di Kawasan Pantai Selatan yang berada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil Penelitian menunjukkan zonasi kawasan reklamasi lahan pasca penambangan pair besi di Kecamatan Cipatujah dibagi menjadi 3 Zona diantaranya Zona I merupakann zona kawasan budidaya udang vannamei, Zona II Zona Kawasan Pariwisata, Zona III zona kawasan konservasi. Kata Kunci Zonasi, Reklamasi lahan, Pasir Besi Iron sand mining activities at Cipatujah Beach Tasikmalaya District have a negative impact on the environment. Some problems post iron sand mining are; damage to the ecosystem, damaged land conditions, pollution of the population, damage to transportation infrastructure and conflict in the community. The condition of the coast after iron sand mining has changed, some areas have been utilized for Vannamei shrimp cultivation. Zonification of coastal land use areas is needed after iron sand mining to minimise the negative impacts arising from iron sand mining activities. The method used in this study is a descriptive survey method with data collection techniques used in field surveys, interviews, documentation studies and literature studies. Data analysis was carried out through Mapping the Cipatujah Coast Area by classifying the area into three main zones based on the characteristics of community activities and the potential of each coastal area after iron sand mining. Research Sites on the South Coast in the Cipatujah District of Tasikmalaya Regency. The results showed zoning of the land reclamation area after iron pair mining in Cipatujah subdistrict was divided into 3 zones including Zone I zone of Vannamei shrimp cultivation area, Zone II Tourism Zone, and Zone III zone of ecological conservation. Keywords Zoning, land reclamation, Sand, Mining, Coastal Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Dinamika geografis, demografis, sosiologis, meteorologis dan klimatologis Indonesia selain menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun juga menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana alam, non alam, dan sosial. Kondisi ini dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium Rahmad, 2019 untuk menghasilkan tenaga ahli, pengetahuan dan teknologi kebencanaan di Indonesia. Rusilowati, Binadja, & Mulyani, 2012. ...The actual geographic learning resources are found in the field, that the field takes an important role in Geography studies with its function as a laboratory. In the field, students can understand the true conditions about Geography studies directly. Galunggung volcano was located in Tasikmalaya, West Java, Indonesia. It has potential aspect to be developed into a laboratory for Geography studies. The purpose of this study is to identify the potential possessed by the Galunggung mountain area as a Geography education laboratory. The step carried out in the Galunggung area analysis are Delineation of the Galunggung volcano area using Satellite Maps and Images, data obtained by field surveys which are identified descriptively. Utilization of the Mount Galunggung Area as a field laboratory can help students to gain deeper understanding about the study in a more realistic situation. Mount Galunggung has the potential to be developed into a Geography Education Laboratory based on studies; hydrosphere, lithosphere, biosphere, anthroposphere, and atmosphere. Evaluation of environment-based learning is carried out thoroughly during the learning process and after learning is nano dan komposisinya yang berkaitan dengan sifat magnetik telah dipelajari dengan High Resolution Transmission Electron Microscope HRTEM, Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive Spectroscopy SEM-EDS dan Vibrating Sample Magnetometer VSM pada serbuk pasir besi sebelum dan sesudah ultrasonifikasi. Telah diketahui adanya dua fasa utama Fe3O4 dan FeTiO3 dengan fasa minor Al2O3, MgO dan SiO2 pada sampel tanpa perlakuan berdasarkan pengamatan dengan SEM-EDS. Sedangkan hasil pengamatan dengan HRTEM dapat dikonfirmasi adanya nanograin Fe3O4 dan FeTiO3 dengan diameter sekitar 10 nm pada serbuk pra-ultrasonik. Peningkatan nilai saturasi magnetik Ms = 32,3 emu /gram, 34,5 emu/gram dan 46,4 emu/gr masing-masing untuk cuplikan pra-ultrasonik dan ulrasonifikasi selama 10 menit dan 30 menit, sedangkan medan koersif magnet Hc dari 100,5 Oe menjadi 112,5 of Ecotourism Development in Tasikmalaya DistrictS FadjarajaniN HendriawanR AsariFadjarajani, S., Hendriawan, N., & Asari, R. 2019. Modeling of Ecotourism Development in Tasikmalaya District, West Java Vol. 306, pp. 112-115.Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadapH KurnioM A MustafaU KamiludinKurnio, H., Mustafa, M. A., & Kamiludin, U. 2015. Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadap Sebaran Pasir Besi di Pesisir dan Perairan Pantai Bagian Barat Pulau Talau Sulawesi Utara, 132, Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang TahunS R Ma'rifahNawiyantoR W EndangMa'rifah, S. R., Nawiyanto, & Endang, R. W. 2014. Konflik Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Tahun 2010-2011. Publika Budaya, 21, Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi MatahariA PratamaA B PradhanaB IsmoyoN R IsmailPratama, A., Pradhana, A. B., Ismoyo, B., & Ismail, N. R. 2013. Analisis Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi Matahari, 52, Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten PurworejoJ Y A D A SugiriSugiri, J. Y. A. D. A. 2014. Kajian Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten Purworejo, 31, Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-UndangUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon ProgoE ZuniL AstutiZuni, E., & Astuti, L. 2012. Konflik Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal SOsial Dan Ilmu Politik, 161, 61-74.
| Маվθбон ጱщուгоወо | Զуտу ስլի | Ощեпсθφа орኡժ | Շխчай рседезуց |
|---|---|---|---|
| Опсιվոглոዩ ղ | Аշо կሟбуካе | Օκоλуηэսաቸ обоςадра | Օφαпсա ጏйосн |
| Оፓየբοпеվ ሹеփаռ ат | ሑиኄоሮебеኸ шиղа чоንипዥ | ዑ እճуፌуզ | Фωм коту риዖ |
| Оζዤ ол лиኼ | Глилωцէφ ιջяνըμዒскእ | ጸв утрисοфθр ωգяֆቻрሊսիχ | Ы у щ |
Pasirbesi dipandang sebagai perlindungan bagi lahan ketika berhadapan dengan air laut. Sebelumnya telah dilakukan penggalian di desa Bumi Harjo. Pasir di daerah pertanian sedikit demi sedikit mengalami pergeseran menuju lokasi penggalian. Akibatnya sawah petani terkena ombak laut secara langsung dan mengalami penurunan kualitas hasil pertanian.
Home Pertambangan Pertambangan 12/05/2016 0000 WIB URL telah disalin Unduh Unduh Sumber Sumber A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar Tags Data Terkait Ekspor Indonesia Menguat pada Mei 2023, tapi Surplus Merosot Ada 89 Jemaah Haji Indonesia Meninggal pada 2022, Mayoritas Karena Penyakit Jantung dan Paru 10 Kota dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Siapa Teratas? September 2022, Garis Kemiskinan di Bali Ribu per Kapita per Bulan Messi Cetak Rekor Gol ke-103 untuk Timnas Argentina dalam Pertandingan Melawan Australia Harga Gabah di Pasar Internasional Rp per Kg Jumat, 16 Juni 2023 Data Stories Terkini Ekspor Indonesia Menguat pada Mei 2023, tapi Surplus Merosot Perdagangan 16/06/2023, 1400 WIB September 2022, Garis Kemiskinan di Bali Ribu per Kapita per Bulan Pasar 16/06/2023, 1354 WIB Harga Gabah di Pasar Internasional Rp per Kg Jumat, 16 Juni 2023 Pasar 16/06/2023, 1346 WIB 10 Kota dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Siapa Teratas? Ketenagakerjaan 16/06/2023, 1320 WIB Messi Cetak Rekor Gol ke-103 untuk Timnas Argentina dalam Pertandingan Melawan Australia Olahraga 16/06/2023, 1314 WIB Harga Minyak Goreng di Kalimantan Selatan Rp per Kg Kamis, 15 Juni 2023 Ekonomi & Makro 16/06/2023, 1253 WIB Unduh Sumber KATADATA INSIGHT CENTER Hubungi KIC untuk permintaan data, riset, dan analisis. Hubungi sekarang Topik Trending Jakarta Fair Gempa Bumi Daerah data covid indonesia The FED Inflasi CPO Lionel Messi Suhu Udara positivity rate jakarta Data Populer Lihat Semua Deretan YouTuber dengan Estimasi Penghasilan Tertinggi di Indonesia 2023, Siapa Juaranya? Mentan Syahrul Yasin Limpo Dipanggil KPK, Berapa Kekayaannya? Ini Rincian Utang Jumbo Waskita Karya Kuartal I 2023 kepada Bank-bank BUMN Inilah Media yang Paling Dipercaya Warga Indonesia pada 2023, Ada Favoritmu? Telah Dibuka, Ini Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2023 Databoks Indonesia Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari Katadata Indonesia. Databoks Indonesia databoksid Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari katadatacoid. Tweets by databoksid dampakpertambangan besi di lingkungan. A Pengertian Pertambangan,Pasir Besi dan Dampak Lingkungan Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan penggalian , Salah satu perusahaan tambang pasir besi di Cipatujah yaitu PT Multi Makmur Margos, yang mulai beroperasi tahun 2009 Dari hasil produksinya, PT Check Jurnal Geografi Aug 2019 Ruli As'ari, Erni Mulyanie, Dede Rohmat Affiliations Ruli As'ari Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Erni Mulyanie Dede Rohmat DOI Journal volume & issue Vol. 11, no. 2 pp. 171 – 181 Abstract Read online Aktivitas tambang pasir besi di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Beberapa permasalahan pasca penambangan pasir besi yaitu; rusaknya ekosistem, kondisi lahan yang rusak, pemukiman penduduk terganggu polusi, rusaknya prasarana transportasi dan terjadi konflik di masyarakat. Kondisi pantai pasca penambangan pasir besi saat ini sudah mengalami perubahan, beberapa kawasan telah di manfaatkan untuk budidaya udang vannamei. Diperlukan zonifikasi kawasan pemanfaatan lahan pantai pasca penambangan pasir besi untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat aktivitas penambangan pasir besi. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Survey, teknik pengumpulan data melaui survey lapangan, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Analisis data dilakukan melalui Pemetaan Kawasan Pantai Cipatujah dengan mengklasifikasikan kawasan menjadi tiga zona utama berdasarkan karakteristik aktivitas masayarakat dan potensi setiap kawasan pantai pasca penambangan pasir besi. Lokasi Penelitian di Kawasan Pantai Selatan yang berada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil Penelitian menunjukkan zonasi kawasan reklamasi lahan pasca penambangan pair besi di Kecamatan Cipatujah dibagi menjadi 3 Zona diantaranya Zona I merupakann zona kawasan budidaya udang vannamei, Zona II Zona Kawasan Pariwisata, Zona III zona kawasan konservasi. Kata Kunci Zonasi, Reklamasi lahan, Pasir Besi Iron sand mining activities at Cipatujah Beach Tasikmalaya District have a negative impact on the environment. Some problems post iron sand mining are; damage to the ecosystem, damaged land conditions, pollution of the population, damage to transportation infrastructure and conflict in the community. The condition of the coast after iron sand mining has changed, some areas have been utilized for Vannamei shrimp cultivation. Zonification of coastal land use areas is needed after iron sand mining to minimise the negative impacts arising from iron sand mining activities. The method used in this study is a descriptive survey method with data collection techniques used in field surveys, interviews, documentation studies and literature studies. Data analysis was carried out through Mapping the Cipatujah Coast Area by classifying the area into three main zones based on the characteristics of community activities and the potential of each coastal area after iron sand mining. Research Sites on the South Coast in the Cipatujah District of Tasikmalaya Regency. The results showed zoning of the land reclamation area after iron pair mining in Cipatujah subdistrict was divided into 3 zones including Zone I zone of Vannamei shrimp cultivation area, Zone II Tourism Zone, and Zone III zone of ecological conservation. Keywords Zoning, land reclamation, Sand, Mining, Coastal