PAGAR ALAM - Update harga tomat di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan Sumsel hari ini Kamis 12/1/2023. Harga tomat hari ini di tingkat petani sempat tinggi diangka Rp sampai Rp per kilonya. Tapi sejak satu pekan terakhir ini harga jual Tomat ditingkat petani kembali anjlok. Saat ini harga Tomat untuk buah panen awal sekitar sampai perkilogramnya. Namun untuk buah panen akhir harganya sudah dibawah perkilogramnya. Kondisi ini mulai membuat petani khawatir, pasalnya harga jual yang terus menurun bisa saja diangka paling rendah yaitu seperti beberapa tahun lalu yaitu diangka Rp300 perlilogramnya. Erik 44 salah seorang petani Tomat Pagar Alam mengatakan, bahwa penurunan harga Tomat sudah sejak satu minggu terakhir ini. "Sudah seminggu ini turun harga Tomat untuk tingkat petani. Saat ini untuk hasil panen perdana hanya dijual sampai saja perkilonya," ujarnya. Untuk buah panen akhir biasanya harga akan semakin murah karena biasanya buahnya sudah tidak lagi besar namun kecil. "Jika untuk buah panen akhir harganya sudah dibawah Rp1 ribu perkilonya. Kondisi ini disebabkan kualitas buah panen perdana dan akhir sudah berbeda," katanya. Yeti 35 salah satu agen sayur di Pagar Alam membenarkan jika pihaknya hanya membeli Tomat ditingkat petani diharga tersebut. Namun untuk harga ditingkat agen masih diangka perkilonya. "Kami jual kepengecer atau PKL masih diharga hingga perkilonya kak," ungkapnya.one
HargaTomat Hari Ini Di Jawa Barat - Jika kamu yang masih mencari kabar yang berhubungan dengan Harga Tomat Hari Ini Di Jawa Barat Terupdate bisa kalian dapatkan di
Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali Sulawesi Lainnya Sumatera Jawa Bali Daerah Lainnya Penjual tomat di Pasar Bandarjo Kabupaten Semarang. Sumber Tim tvOne - Aditya Bayu Curah hujan tinggi dalam satu bulan terakhir berpengaruh terhadap harga tomat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang terpantau mengalami kenaikan signifikan. Kamis, 24 November 2022 - 1504 WIB Semarang, Jawa Tengah - Curah hujan yang tinggi dalam satu bulan terakhir berpengaruh terhadap harga tomat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang terpantau mengalami kenaikan signifikan. Hal ini diungkapkan salah satu petani tomat di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Mulyanah 50. Ia mengatakan tomat-tomat yang dia tanam selama sebulan terakhir tidak bisa tumbuh dengan baik dan layu karena curah hujan tinggi." Hasil taninya berkurang hampir setengahnya. Ini di lahan saya luas sekitar 100 meter persegi saat ini tidak bisa maksimal. Jadi karena hujan terus menerus tanaman tomatnya ngantuk-ngantuk, lier atau alum layu. Tapi sebagian masih bagus jadi masih bisa dijual,” terang Mulyanah . Kamis 24/12/2022.Mulyanah juga menyampaikan meski hasil panen menurun, namun ia masih tetap bisa panen hingga ratusan kilogram. " Saat ini saya jual Rp 10 ribu per kilogramnya, di mana sebelumnya hanya laku Rp per kilogram," dari menurunnya produksi tomat ini, saat ini harga tomat di pasar tradisional menyentuh harga ribu per kilogramnya. " Sekarang tomat jualnya mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga tomat di pasar berkisar Rp 5 ribu per kilogram. Tapi dalam satu pekan terakhir harga beli dari Bandungan mereka jualnya sudah Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu sekarang,” ungkap Munawaroh pedagang pasar Bandarjo. Halaman Selanjutnya Munawaroh menambahkan jumlah pembeli tomat langganannya saat ini menurun. Berita Terkait Dilindungi Tuhan, Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti Alami Firasat Buruk Saat Bertugas di Cilacap, Ternyata… Di Hari Meninggalnya Mbah Maridjan, Ternyata Ahli Forensik dr Sumy Hastry Juga Menemukan Fakta Ini Bea Cukai Kudus Amankan Batang Rokok Ilegal di Sebuah Bangunan dan Bus AKAP Polres Kebumen Tangkap Mantan TKW Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang ke Jepang Topik Terkait Tomat Harga Tomat Semarang Jawa Tengah Pasar Bandarjo Saksikan Juga Jangan Lewatkan Peraturan LKPP Nomor 12 Hapus Syarat Kemampuan Keuangan Perusahaan, Pengamat Hukum Kalbar Pengawasan Harus Ditingkatkan Lainnya 15/06/2023 - 1026 Pengamat Regulasi apapun sifatnya tidak boleh bertentangan dengan Undang- undang yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa yang diterbitkan pemerintah. KM Maju Setia Terbakar di Samudera India Sisi Selatan Malang, Ini Kronologinya Jatim 15/06/2023 - 1022 Kebakaran menimpa Kapal Nelayan Maju Setia 22 GT 98 yang membawa 28 Anak Buah Kapal ABK, berada di posisi 09°30’00”LS 112°,12’00″BT di Perairan Samudera India Pembebasan Lahan Waduk Tiga Dihaji Terhambat oleh Perubahan Peta Hutan Lindung Proyek Strategis Nasional Dipertanyakan Sumatera 15/06/2023 - 1020 Permasalahan pembebasan lahan PSN Waduk Tiga Dihaji di Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan memasuki babak baru akibat perubahan peta hutan lindung. Tingkatkan Kesejahteraan, Empat Desa di Kota Batu Diubah Jadi Kawasan Agroforestri Jatim 15/06/2023 - 1019 Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten/Kota di Jawa Timur, salah satunya dengan mengadopsi konsep kawasan agroforestri. Live Streaming Putusan MK Soal Sistem Pemilu 2024 Nasional 15/06/2023 - 1017 Mahkamah Konstitusi MK menggelar sidang terkait sistem pemilu 2024, Sesuai agenda, sidang pleno putusan MK sistem pemilu 2024 akan diputuskan hari ini Kapal Motor Maju Setia Terbakar di Samudra India Sisi Selatan Malang, Ini Kronologinya Jatim 15/06/2023 - 1016 Kebakaran menimpa Kapal Nelayan Maju Setia 22 GT 98 yang membawa 28 Anak Buah Kapal ABK, berada di posisi 09°30’00”LS 112°,12’00″BT di Perairan Samudera India Trending Lini Serang Palestina Mati Kutu, Permainan Kelas Dunia Elkan Baggott sampai Disorot Eks Kapten Israel Timnas 15/06/2023 - 0605 Elkan Baggott tampil solid mengawal pertahanan Timnas Indonesia ketika bersua Palestina dalam laga FIFA Matchday. Eks kapten Israel sampai-sampai buka suara. Putri Ariani Temui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Begini Katanya Nasional 15/06/2023 - 0823 Putri Ariani temui Presiden Joko Widodo Jokowi di Istana Merdeka. Kontestan America's Got Talent AGT 2023 yang mendapat Golden Buzzer dari juri ini bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Sempat Punya Mata Normal, Putri Ariani Kini Ikhlas Berdamai dengan Masa Lalu Ada Kesalahan Rumah Sakit, Dulu Paru-Paruku… Nasional 15/06/2023 - 0530 Putri Ariani sukses meraih Golden Buzzer AGT 2023 dan menuai sorotan dunia. Di podcast Deddy Corbuzier, ia membagikan kisah masa lalu pernah punya mata normal. MIRIS! Ditemukan Grup Siswa LGBT di Sekolah Dasar Pekanbaru, KemenPPPA Turun Tangan Nasional 15/06/2023 - 0541 Belakangan viral di media sosial terkait ditemukannya grup WhatsApp siswa SD yang terindikasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender LGBT di Pekanbaru, Riau. Gigi Putih Kinclong Bukan Pakai Odol, Ternyata Cuma Pakai Ini Saja Kata dr Zaidul Akbar, Tak Ada Lagi Gigi Berlubang Kesehatan 15/06/2023 - 0435 Untuk memiliki gigi putih dan sehat ternyata bukan pakai odol atau pasta gigi. Dr Zaidul Akbar mengungkapkan cuma pakai satu bahan , gigi tak lagi berlubang. Bukan soal Motif Politik, Ini Alasan Kader NasDem Laporkan Ketua DPP Sugeng Suparwoto ke Polisi Nasional 15/06/2023 - 0749 Kader NasDem berinisial AAFS melaporkan Ketua DPP Sugeng Suparwoto ke polisi terkait dugaan pelecehan seksual verbal yang diterimanya. Perkembangan Kasus Pelecehan Sugeng Suparwoto, MKD DPR Kita Sudah Dengar Klarifikasi Teradu dan Pengadu Nasional 15/06/2023 - 0053 Pimpinan MKD DPR RI, Nazaruddin Dek Gam angkat bicara perihal Anggota DRP RI Fraksi NasDem Sugeng Suparwoto yang terjerat kasus pelecehan seksual. Selengkapnya Viral Jadwal Hari Ini 1100 - 1300 Kabar Siang 1300 - 1400 Ngopi Ngobrol Perihal Iman 1400 - 1430 Manusia Nusantara 1500 - 1600 Ragam Perkara Selengkapnya
Bahanbahan pokok lainnya yang juga naik yaitu telur ayam, dimana harga normalnya Rp 38 ribu per karpet sekarang mencapai Rp 50 ribu per karpet. Bahkan harga sayur-mayur seperti sawi, kubis, tomat juga mengalami kenaikan. Biasanya di harga Rp 4-5 ribu per kg sekarang menjadi Rp 10-15 ribu per kg.
KOTA, JP Radar Kediri – Menjelang akhir Januari ini, harga tomat mengalami penurunan. Melimpahnya panenan petani tomat menjadi salah satu penyebabnya. Membuat harga yang awalnya di kisaran Rp 7 ribu per kilogram menjadi hanya Rp 4 ribu saja per kilogramnya. “Sudah sekitar tiga hari ada penurunan pada harga tomat,” terang Yeni, salah seorang pedagang tomat di Pasar Grosir Buah dan Sayur Ngronggo. Laki-laki berusia dua 25 tahun ini menjelaskan yang menyebabkan harga tomat turun karena banyak stok. Dari petani suplai tergolong melimpah. Karena mereka rata-rata tengah mengalami panen raya. Ironisnya, meskipun harga merosot tajam, jumlah pembeli ternyata ikutan turun. Jika saat harga normal dalam satu hari ia dapat menjual tomat sebanyak lima kuintal, tidak pada saat sekarang ini. Dengan turunnya harga tomat dia justru hanya bisa menjual sebanyak tiga kuintal saja dalam waktu yang sama. “Kalau harga murah seperti ini banyak yang punya barang,” akunya kepada Jawa Pos Radar Kediri. Turunnya harga tomat juga diungkapkan oleh Yanto, salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri. “Penyebab turunnya harga karena tomat barangnya sedang banyak,” terang laki-laki berusia 32 tahun. Sebelum mengalami penurunan harga, semula tomat dijual dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Namun kini harga tomat dijual dengan harga Rp 3 ribu per kilogram. Sama seperti yang dirasakan Yeni, Yanto mengaku pembelinya justru menurun. “Dalam satu hari biasanya dapat menjual hingga 400 kilogram,” imbuhnya. Turunnya harga tomat dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo, melalui Kasie Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Arahayu Setyo Adi. “Iya sekarang sedang lagi panen raya tomat baik di Kediri maupun sentra pertanaman tomat lainnya,” terang Adi. Namun penurunan harga tomat itu diperkirakan tidak akan lama. Malah sebaliknya, harga tomat diprediksi akan mengalami kenaikan harga. Yang menjadi naiknya harga tomat karena adanya serangan organisme penganggu tanaman OPT. Di mana penyakit baik virus, jamur dan bakteri cukup tinggi menyerang tanaman tomat. “Di beberapa daerah serangannya masih rendah sehingga panen masih bagus. Akan tetapi apabila intensitas hujan semakin tinggi akan banyak tanaman tomat mati terserang penyakit,” imbuhnya. Tanaman tomat yang terkena serangan virus, di bagian daunnya akan menguning. Sedangan untuk penyakit jamur akan membuat tanaman mudah layu. Membuat buah akan mudah busuk dan daun terdapat becak. Dengan ancaman OPT, pihak dispertabun selalu menyampaikan sosialisasi terkait potensi serangan tersebut termasuk cara pengendaliannya. Untuk serangan rendah, bisa menggunakan agensia hayati. Yaitu menggunakan predator alami penyakit tersebut seperti serangga. Namun apabila serangan sudah berat menggunakan pestisida kimia yang aplikasinya tepat dosis, tepat waktu, dan tepat sasaran. KOTA, JP Radar Kediri – Menjelang akhir Januari ini, harga tomat mengalami penurunan. Melimpahnya panenan petani tomat menjadi salah satu penyebabnya. Membuat harga yang awalnya di kisaran Rp 7 ribu per kilogram menjadi hanya Rp 4 ribu saja per kilogramnya. “Sudah sekitar tiga hari ada penurunan pada harga tomat,” terang Yeni, salah seorang pedagang tomat di Pasar Grosir Buah dan Sayur Ngronggo. Laki-laki berusia dua 25 tahun ini menjelaskan yang menyebabkan harga tomat turun karena banyak stok. Dari petani suplai tergolong melimpah. Karena mereka rata-rata tengah mengalami panen raya. Ironisnya, meskipun harga merosot tajam, jumlah pembeli ternyata ikutan turun. Jika saat harga normal dalam satu hari ia dapat menjual tomat sebanyak lima kuintal, tidak pada saat sekarang ini. Dengan turunnya harga tomat dia justru hanya bisa menjual sebanyak tiga kuintal saja dalam waktu yang sama. “Kalau harga murah seperti ini banyak yang punya barang,” akunya kepada Jawa Pos Radar Kediri. Turunnya harga tomat juga diungkapkan oleh Yanto, salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri. “Penyebab turunnya harga karena tomat barangnya sedang banyak,” terang laki-laki berusia 32 tahun. Sebelum mengalami penurunan harga, semula tomat dijual dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Namun kini harga tomat dijual dengan harga Rp 3 ribu per kilogram. Sama seperti yang dirasakan Yeni, Yanto mengaku pembelinya justru menurun. “Dalam satu hari biasanya dapat menjual hingga 400 kilogram,” imbuhnya. Turunnya harga tomat dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo, melalui Kasie Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Arahayu Setyo Adi. “Iya sekarang sedang lagi panen raya tomat baik di Kediri maupun sentra pertanaman tomat lainnya,” terang Adi. Namun penurunan harga tomat itu diperkirakan tidak akan lama. Malah sebaliknya, harga tomat diprediksi akan mengalami kenaikan harga. Yang menjadi naiknya harga tomat karena adanya serangan organisme penganggu tanaman OPT. Di mana penyakit baik virus, jamur dan bakteri cukup tinggi menyerang tanaman tomat. “Di beberapa daerah serangannya masih rendah sehingga panen masih bagus. Akan tetapi apabila intensitas hujan semakin tinggi akan banyak tanaman tomat mati terserang penyakit,” imbuhnya. Tanaman tomat yang terkena serangan virus, di bagian daunnya akan menguning. Sedangan untuk penyakit jamur akan membuat tanaman mudah layu. Membuat buah akan mudah busuk dan daun terdapat becak. Dengan ancaman OPT, pihak dispertabun selalu menyampaikan sosialisasi terkait potensi serangan tersebut termasuk cara pengendaliannya. Untuk serangan rendah, bisa menggunakan agensia hayati. Yaitu menggunakan predator alami penyakit tersebut seperti serangga. Namun apabila serangan sudah berat menggunakan pestisida kimia yang aplikasinya tepat dosis, tepat waktu, dan tepat sasaran. Artikel Terkait
Mengingat harga BBM Misalnya Singapura mencapai Rp 31.682 per liter, Thailand Rp 20.878 per liter, dan Jerman Rp 31.390 per liter. "Nah, kita masih Rp 7650," tekan Jokowi. Dalam kesempatan lainnya, Presiden Jokowi juga kembali menyinggung besarnya nilai subsidi BBM yang harus ditanggung oleh pemerintah. Hal ini karena diakibatkan lonjakan
HARGA tomat anjlok hanya dihargai per kilogram, petani di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah enggan memanen dan membiarkan buah tomat busuk di ladang. Pemantauan Media Indonesia Selasa 20/9, puluhan hektare tanaman tomat dibiarkan begitu saja, selain sebagian besar tanaman dibiarkan mati. Ribuan buah tomat berwarna merah dibiarkan membusuk dan jatuh ke tanah. Petani tomat di Kabupaten Semarang tampak putus asa dan membiarkan hasil panen tidak dipetik, hal ini karena harga tomat anjlok hanya dihargai di pasaran, bahkan di tingkat petani harga hanya per kilogram. Meskipun tidak melakukan aksi apapun akibat anjloknya harga tomat tersebut, tapi langkah tidak memanen hasil tanaman menunjukkan kejengkelannya. "Biaya petik buah tomat tidak sebanding dengan harga jual, sehingga jika dipetik malah merugi," ungkap Sudarmono,50, petani tomat di Sumowono Kabupaten Semarang. Biaya petik tanaman tomat, ungkap Sunardi,48, petani lainnya di Getasan Kabupaten Semarang, berkisar Rp150 ribu-Rp200 ribu hingga dibawa ke pasar, sedangkan hasil panen rata-rata per hari hanya 100 kilogram, maka hanya dapat uang Rp100 ribu-Rp150 ribu. "Balik modal beli benih dan tanam saja tidak," imbuhnya. Sementara itu para pedagang di beberapa pasar tradisional menyebutkan bahwa harga tomat anjlok hanya dalam hitungan pekan, pada akhir Agustus lalu harga masih berkisar per kilogram, tetapi memasuki September turun menjadi per kilogram dan terus menurun menjadi per kilogram hingga mencapai per kilogram. Banyaknya hasil panen tomat saat ini, ujar Lasmi,58, pedagang di Pasar Projo, Ambarawa, Kabupaten Semarang ditambah menurunnya pembeli menjadikan harga tomat terus merosot, bahkan pedagang juga enggan jual tomat karena kurang laku dan akhirnya busuk. "Tomat hasil panen daerah ini sebetulnya sangat bagus kualitasnya, tapi karena banyak panen dan kurang pembeli jadi murah," ujar Sunaryo,40, pemasok di Pasar Sayuran Ngasem, Kabupaten Semarang. OL-13 Baca Juga Harga Cabai Rawit di Klaten Merambat Naik, Bahan Pokok Lain Stabil
FJ58W.